About Me

Foto saya
http://ferymenuliz.blogspot.com/ adlah blog pertama yang saya buat, didalam nya berisi segala macam pemikiran, analisis, ide, pengalaman, pengetahuan, sampai sok tahu nya penulis ada disini. http://ferymenuliz.blogspot.com/ merupakan wadah bagi si penulis(tentu saja saya sendiri)untuk menampung segala bentuk problem, kejadian,, hal hal dan yang ingin diteriakkannya. http://ferymenuliz.blogspot.com/ ini sendiri tercipta karena banyak nya karya tulis dari si penulis yang hilang tanpa jejak baik itu artikel, puisi,cerpen, sampai segala bentuk kata rayuan yang pergunakan oleh si penulis dalam usaha asmaranya. untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan membiarkan file file penting dan bersejarah lain nya hilang, serta untuk memotifasi terciptanya karya tulis lainnya,, maka dengan penuh kesadaran,,saya: nama : fery afrizqal tptgl : atjeh utara 5 juni 90 pekerjaan : mahasiswa universitas muhammadyah surakarta. fakultas ilmu komunikasi dan informatika. jurusan ilmu komunikasi. menciptakan blog ini,,, trims

cie piyoh

blog ini berisi banyak hal yang ada dipikiran saya,, mencoba menuliskannya bukanlah suatu hal yang salah, baca dan ambillah jika itu benar dan pantas menurut anda, tinggalkan pesan jika banyak kekurangan didalamnya,

Selasa, Desember 06, 2011

Komunikasi Intercultural

Saya pernah bertemu dengan seorang pria yang berbeda kebudayaan dengan saya, saya lupa namanya karna pertemuan itu hanya terjadi sekali. Orang yang saya maksud berasal dari Bosnia Herzegovina, sebuah Negara di eropa yang mayoritas penduduknya beragama muslim, usia nya sekitar 60 tahun, pertemuan ini terjadi di ruang tunggu bandara soekarno hatta sekitar bulan februari 2011. Kami memiliki tujuan yang sama yaitu kota medan. Berikut deskripsi dan analisis saya terkait dengan pertemuan saya dengan orang tersebuat.

1. Deskripsikan pertemuan tersebut, dan apa yang membuatnya menjadi intercultural?

Pertemuan itu menjadi intercultural karena jelas kami berbeda dalam bnyak hal, dari kebudayaan, bahasa hingga perbedaan usia yang cukup jauh.


2. Pada awal pertemuan apa yang kamu rasakan?

Saya merasakan adanya kesulitan untuk memulai sebuah percakapan, ketidak beranian untuk menyapa meski telah berada dalam suatu tempat yang sama dalam waktu yang lama, hingga kesempatan berkomunikasi datang ketika dia menyapa dan memulai percakapan

3. 3. Deskripsikan perasaanmu setelah pertemuan,dan mengapa kamu merasa demikian?

Setelah pertemuan itu berakhir, saya merasa ingin kembali bertemu dengannya untuk berbagi pandangan dalam bnyak hal dengannya, caranya berbicara membuat lawan bicaranya merasa nyaman, meski berkali-kali kami kesulitan dalam penerjemahan bahasa. Ketika dia melontarkan pertanyaan , dia melakukannya dengan sangat serius, begitu juga saat saya menjelaskan tentang pengalaman serta kebudayaan saya kepadanya. Kesamaan dalam hal agama membuat kami banyak berdiskusi tentangnya. Disisi lain kami juga berbicara tentang negaranya,, dia terlihat sangat senang ketika saya menyinggung tentang pemain sepak bola mereka.

4. Deskripsikan tantangan yang kamu temui ketika kamu berusaha berkomunikasi

Tantangan yang saya alami adalah kesulitan untuk memahami bahasa, dengan bahasa Indonesia yang tidak tersruktur dengan baik, saya harus lebih berkosentrasi untuk memahami maksud dari ucapannya, dan berkali-kali terjadi kesalahan pemaknaan dari kami.

5. Berdasarkan pengalaman saya tersebuat, berikut tips untuk memulai sebuah komunikasi antar budaya

  • Jangan ragu untuk berusaha memulai percakapan dan berinteraksi dengannya.
  • Jika anda memiliki pengetahuan tentang kebudayaannya, kemukakan itu, karena pemahaman kita terhadap budayanya akan membuat dia bangga.
  • Memperlakukan lawan bicara anda dengan baik, jangan berpaling atau mengalihkan topic ketika dia sedang berbicara.
  • Tanyalah kepadanya tentang kebudayaannya, dan dengarkan dengan seksama
  • Kemukakan kesamaan budaya diantara kalian, jika tidak ada, kemukakan hal yang berbeda dan bertolak belakang dengan kebudayaannya, itu akan membuat lawan bicara menjadi antusias.
  • tidak bertanya ke hal-hal yang bersikap prifat, seperti keluarga dan lain sebagainya jika dia tidak berbagi cerita diawal percakapan.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Followers