Masyarakat aceh
diperantauan yang bergabung dalam forum masyarakat serantau melakukan doa
bersama untuk mengenang musibah gempa dan tsunami aceh delapan tahun silam. Acara
doa bersama ini dimulai dari pukul 19,00 wib dan berakhir pada pukul 23.00 wib
bertempat di gedung IPHI (Ikatan persaudaraan haji Indonesia) Kecamatan
Kartosuro Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah. Dalam acara tersebut organisasi masyarakat
aceh serantau ini juga mengadakan acara makan bersama yatim piatu dengan tema tuboh di ranto hate di naggroe.
FORMAS yang berdiri
pada tanggal 17 februari dan telah disahkan sebagai organisasi social pada
tanggal 17 desember 2012 menjadi wadah baru bagi para masyarakat aceh
diperantauan. Anggotanya dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogyakarta, Jawa Timur
Dan Bali serta beberapa anggota tercatat berdomisili di Makassar, Sulawesi.
Ketua formas, Muhammmad
Jafar, dalam sambutannya mengatakan
bahwa musibah gempa dan tsunami aceh seharusnya menjadi spirit untuk lebih maju
lagi bagi masyarakat aceh diperantauan, masyarakat aceh jangan berlarut dalam
kesedihan delapan tahun silam, namun menurutnya, acara ini dibuat untuk
mengirimkan sedikit doa bagi para korban tsunami aceh. Masih menurut Muhammad
jafar, tsunami aceh delapan tahun silam telah menjadi gerbang perdamaian aceh
antara GAM dan RI dan ini disebutnya sebagai hikmah dibalik sebuah musibah.
Masih dalam kesempatan
yang sama, tokoh masyarakat aceh serantau, bapak H. Iskandar menyebut bahwa
orang aceh adalah orang dengan karakter yang sangat kuat, orang aceh berani
pergi merantau tanpa skill dan modal apapun, namun tetap bisa sukses pada
akhirnya.
Acara doa bersama ini
dipimpin oleh Tengku Bustami dan Tengku Jamal, selama doa bersama ini
berlangsung tampak para hadirin yang berjumlah sekitar 400 orang terharu dan
beberapa ibu-ibu meneteskan airmatanya saat tengku jamal memanjatkan doa untuk
para arwah korban gempa dan tsunami aceh.