Mahfud MD dan Adi Fa |
Sukoharjo (12/4/2014) Mahfud
md yang kini sering disebut sebut sebagai calon wakil presiden potensial dalam
pemilu presiden nanti hadir di Surakarta. Kehadirannya untuk memberikan orasi
ilmiah dalam rapat senat terbuka wisuda magister dan sarjana XXVII IAIN Surakarta.
Dalam orasi ilmiah nya mantan hakim mahkamah kontsitusi ini menyinggung banyak
hal yang berkaitan dengan persoalan bangsa Indonesia, seperti masalah pluralism,
demokrasi dalam islam dan juga masalah kesenjangan sosial dan kemiskinan yang terjadi akibat maraknya kasus korupsi
oleh elit partai.
“Kita tidak bisa
membenci politik hanya karna beranggapan politik itu kotor, jika anda orang
baik, tapi memilih untuk golput maka sama saja anda memberi peluang kepada
mereka yang zalim untuk menguasai suara anda, jangan pernah risih dengan
politik, karena politik menentukan masa depan bangsa kita”. pungkas mahfud.
menguti dari ucapan ibnu taimiya, mahfud menjelaskan, lebih baik hidup bernegara dipimpin oleh penguasa zalim selama 60 tahun, dibanding hidup tanpa Negara satu malm saja.
menguti dari ucapan ibnu taimiya, mahfud menjelaskan, lebih baik hidup bernegara dipimpin oleh penguasa zalim selama 60 tahun, dibanding hidup tanpa Negara satu malm saja.
Dalam kesempatan ini
mahfud memberikan pesan kepada para wisudawan magister dan sarjana agar
kedepannya bisa menjadi cendikiawan, karena menurut pria asal Madura ini, gelar
keilmuan saja tidak cukup untuk merubah bangsa ini.
“lihat saja, DR andi malarangeng, DR akil muhctar dan
tersangka korupsi lainnya, mereka memiliki gelar keilmuan yang tinggi namun sayang
mereka tidak memiliki sikap kecendikiawanan. Sikap kecendikiawanan ini merujuk
pada tanggung jawab moral, sosial dan tanggung jawab politik kenegaraan.” Tutur mahfud disambut tepuk tangan para
wisudawan dan para undangan.
Sekitar 1 jam menyampaikan
orasi ilmiahnya, mahfud md melanjutkan makan siang dengan anggota senat IAIN
Surakarta dan para panitia wisuda. Sekitar 13.oo
wib mahfud md meninggalkan lokasi. (fery. A)