About Me

Foto saya
http://ferymenuliz.blogspot.com/ adlah blog pertama yang saya buat, didalam nya berisi segala macam pemikiran, analisis, ide, pengalaman, pengetahuan, sampai sok tahu nya penulis ada disini. http://ferymenuliz.blogspot.com/ merupakan wadah bagi si penulis(tentu saja saya sendiri)untuk menampung segala bentuk problem, kejadian,, hal hal dan yang ingin diteriakkannya. http://ferymenuliz.blogspot.com/ ini sendiri tercipta karena banyak nya karya tulis dari si penulis yang hilang tanpa jejak baik itu artikel, puisi,cerpen, sampai segala bentuk kata rayuan yang pergunakan oleh si penulis dalam usaha asmaranya. untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dengan membiarkan file file penting dan bersejarah lain nya hilang, serta untuk memotifasi terciptanya karya tulis lainnya,, maka dengan penuh kesadaran,,saya: nama : fery afrizqal tptgl : atjeh utara 5 juni 90 pekerjaan : mahasiswa universitas muhammadyah surakarta. fakultas ilmu komunikasi dan informatika. jurusan ilmu komunikasi. menciptakan blog ini,,, trims

cie piyoh

blog ini berisi banyak hal yang ada dipikiran saya,, mencoba menuliskannya bukanlah suatu hal yang salah, baca dan ambillah jika itu benar dan pantas menurut anda, tinggalkan pesan jika banyak kekurangan didalamnya,

Kamis, Desember 15, 2011

Komunikasi dan peran media massa dalam kehidupan

Dalam sebuah obrolan ringan antara penulis dengan beberapa PNS di kecamatan. saat itu penulis bermaksud untuk mengurus surat pindah karena alasan study. Seorang diantara mereka bertanya,” adik kuliah dimana”?. Dengan sedikit bangga saya menjawab “saya kuliah di solo, jawa tengah”. Temannya yang lain ikut bertanya, “ dijurusan apa”? kali ini dengan sangat bangga penulis menjawab “ jurusan ilmu komunikasi”.

Namun alangkah kagetnya ketika mereka memiliki suatu stereotype tentang jurusan study yang sedang penulis tempuh. Dengan entengnya mereka berkata “ komunikasi? Masa mau berbicara saja harus kuliah dulu, paling kalau lulus nanti kerja Cuma jadi pemberi kata kata sambutan kalau ada hajatan atau orang meninggal”.

Cerita diatas yang dialami penulis menunjukkan ketidakpahaman masyarakat mengenai ilmu komunikasi. Bisa saja ketidakpahaman ini disebabkan dari latar pendidikan mereka, namun diluar dari pada itu ilmu komunikasi ternyata masih harus membuktikan dirinya bahwa komunikasi tidaklah segampang yang mereka kira.

Benarkah ungkapan tersebut bahwa komunikasi tidak segampang yang kita kira?

Dalam bukunya ilmu komunikasi sebagai sebuah pengantar, prof.dedy mulyana banyak memberi gambaran tentang komunikasi yang ternyata sangatlah rumit. Sebuah ilustrasi diberikan oleh prof. dedy mulyana untuk menggambarkan kesulitan ini

“terbukti bahwa kekeliruan dalam komunikasi, dapat membawa sebuah bencana. Kesalahan menerjemahkan pesan yang dikirim pemerintah jepang di akhir perang dunia ke II mengakibatkan terjadinya targedi Hiroshima dan Nagasaki. Kata mokusatsu yang dugunakan jepang sebagai syarat menyerah diartikan domei yang berarti “mengabaikan” oleh tentara amerika. Padahal kata mokusatsu itu sendiri bermakna “ kami akan menaati ultimatum tuan tanpa komentar”. Sementara pasukan amerika terlanjur mengartikan “ no koment” sehingga bob atom pun dijatuhkan.”

Ilustrasi yang diberikan oleh prof dedy mulyana ini mungkin tidak akan mudah bisa dipahami oleh PNS di kecamatan yang terlibat obrolan dengan penulis.

Mengapa komunikasi harus dipelajari?, bukankah setiap hari kita sudah mengalami komunikasi? Ternyata sekali lagi memahami komunikasi adalah memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, akibat apa yang ditimbulkan dan pada akhirnya apa yang dapat kita perbuat untuk mempengaruhi hasil-hasil dari proses komunikasi tersebut (porter dan samovar). Dari sini kita punya gambaran baru bahwa meskipun komunikasi sudah kita lakukan setiap hari namun diluar dari pada itu kita masih harus terus mempelajari komunikasi. Ini menandakan betapa pentingnya komunikasi dalam kehidupan.

Thomas m.scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi untuk menyatakan dan mendukung identitas diri, untuk membangun kontak social dengan orang disekitar kita dan untuk mempengaruhi orang lain agar berfikir dan bersikap seperti kita.

Di era yang semakin modern ini komunikasi seakan mendapatkan “wadah yang nyaman” dalam sosok media massa. Jika kita melihat pandangan Thomas .scheidel diatas maka kita bisa menemukan bagaimana komunikasi “ berjalan lebih nyaman” dengan media massa. Manusia bisa melakukan proses aktulisasi dengan berkomunikasi dan kini menjadi lebih komplit ketika proses itu mendapat bantuan dari media massa.

Media massa menjadi elemen dasar jika komunikasi kemudian kita jabarkan sampai kepada komunikasi massa. Meski banyak devinisi yang bisa menjelaskan tentang komunikasi massa namun mengaitkan komunikasi massa dengan media massa adalah pilihan terbaik.

Penulis sangat tertarik dengan ungkapan humoris will rogers,” yang saya tahu adalah apa yang sayabaca dikoran”. Ungkapan ini sudah sangat menjelaskan tentang peran media massa dalam kehidupan manusia.

Dari kita bangun tidur sampai kita tidur lagipun yang terbayang adalah apa yang kita liat dari televisi, yang kita dengar dari radio dan apa yang kitabaca dari Koran. Media massa sudah sangat menyatu dalam sendi-sendi kehidupan manusia.

Semua informasi yang kita butuhkan untuk kehidupan kita sudah disediakan oleh media massa. Sehingga jika kita harus memberi ukuran seberapa besar peranan media massa dalam kehidupan kita maka akan sangat sulit untuk menggambarkannya.

Ketika terjadi suatu peristiwa disekitar kita, dan bahkan kitapun menjadi saksinya, namun tetap saja kita masih berburu Koran, rebutan remote tv hanya untuk melihat dan mendengar peristiwa yang terjadi didepan kita. Itulah gambaran betapa pentingnya media massa dalam kehidupan manusia.

Peran lain dari media massa adalah ketika kekuatannya mampu membawa seseorang mencapai puncak popolaritasnya, membuat manusia merasa hebat namun pada akhirnya media massa jualah yang akan meruntuhkannya. Mungkin kejadian-kejadian yang menimpa “artis youtube” di Indonesia bisa menjadi gambaran. Seorang Norman Kamaru dibuat melejit oleh media namun setelahnya media juga yang membuatnya kembali membumi.

Diakui atau tidak,salah satu factor kemajuan dalam masyarakat disebabkan oleh peran media massa. Namun sebaliknya kekacauan, kemerosotan moral dan tindak kekerasan yang timbul dalam masyrakat juga disebabkan oleh media massa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Followers